Jumat, 24 November 2017

RUKUN KHOTBAH JUMUAH



ثم إن للخطبتين أركاناً هي:
1 - حمد الله تعالى، بأي صيغة كان.
2 - الصلاة على النبي - صلى الله عليه وسلم - بأي صيغة من الصلوات.
بشرط أن يذكر اسمه الصريح: كالنبي أو الرسول أو محمد، فلا يكفي ذكر الضمير بدلاً من الاسم الصريح.
3 - الوصية بالتقوى، بأي الألفاظ والأساليب كانت:
فهذه الأركان الثلاثة أركان لكلا الخطبتين، لا يصح كل منهما إلا بها.
4 - قراءة آية من القرآن في إحدى الخطبتين:
ويشترط أن تكون الآية مفهمة وواضحة المعنى، فلا يكفي قراءة آية من الحروف المنقطة أوائل السور.
5 - الدعاء للمؤمنين في الخطبة الثانية، بما يقع عليه اسم الدعاء عرفاً.

Rukun Khotbah Jum’at menurut mazhab Asyafi’i:
1. Membaca Hamdalah
2. Membaca Shalawat Nabi, dengan memakai namanya yang jelas seperti kata An-Nabiy, Ar-
    Rasul atau Muhammad, tidak menggunakan dhamir/ kata ganti.
3. Wasiat dengan Taqwallah.
           Ketiga syarat tersebut harus ada dalam khutbah pertama dan kedua.
4. Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah.
5. Doa untuk orang mukmin pada khutbah kedua.

NB.
1. Khotib sering lupa (atau memang nggak tahu) di rukun nomer kedua, yang menggunakan kata ganti dalambershalawat.
2. Pada rukun nomer tiga di khutbah kedua, sering nggak ada wasiatnya.
Demikian semoga manfaat. (24 November 2017)

Jumat, 10 November 2017

MACAM-MACAM HASAD/DENGKI



Macam-macam hasad

الحسد، كما ذكر العلماء، له أربع مراتب:
الأولى: أن يحب الحاسد زوال النعمة عن المحسود، وإن كان ذلك لا ينتقل إليه، وهذا في غاية الخبث.
الثانية: أن يحب زوال النعمة عن المحسود وتحولها إليه، لرغبته في تلك النعمة، مثل رغبته في داره الحسنة، وامرأته الجميلة.
الثالثة: أن لا يشتهي الحاسد عين النعمة لنفسه، بل يشتهي مثلها، فإن عجز عن مثلها أحبَّ زوالها كي لا يظهر التفاوت بينهما.
الرابعة: الغبطة، وهي: أن يشتهي لنفسه مثل النعمة التي لغيره، فإن لم تحصل فلا يحب زوالها عنه. وهذه الأخيرة هي المرتبة المعفو عنها إن كانت في شأن دنيوي، والمندوب إليها إن كانت في شأن ديني.
Macam-macam hasad :
1. Menyukai hilangnya kenikmatan pada orang lain, meski kenikmatan tersebut tak akan berpindah padanya.

2. Menyukai hilangnya kenikmatan pada orang lain, dan berpindah padanya, karena menyukai kenikmatan tersebut, seperti rumah yang apik dan istri cantik.

3. Tidak menginginkan kenikmatan orang lain untuk dirinya, tapi yang diinginkan adalah kenikmatan orang lain itu sama dengannya. Kalau tidak mampu menyamainya, ia suka kalau kenikmatan orang lain itu hilang, supaya tidak menyolok perbedaan perolehan kenikmatannya.

4. Menginginkan kenikmatan orang lain pada dirinya. Jika tidak berhasil diperolehnya, ia tidak menginginkan hilangnya kenikmatan orang lain tersebut.
Yang terakhir ini tidak terlarang dalam masalah duniawi. Tapi, dalam masalah akhirat, justru dianjurkan.

Semoga bermanfaat (Kudus, 10 Nov 2017).

Minggu, 05 November 2017

Impasing

Impasing, adalah istilah yang dipakai untuk gaji guru swasta yang dipersamakan dengan guru negeri (PNS). Paling tidak, harapan ini ditunggu oleh banyak guru-guru swasta yang mengajar di sekolah/ madrasah swasta. Pada Sabtu, 4 Nov. 2017 bertempat di GOR STAIN Kudus di selenggarakan penyerahan SK Impasing untuk para guru yang ada wilayah Karesidenan Pati (Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Blora). Disamping itu, Kemenag Kudus juga mengadakan pembinaan untuk para penyuluh agama (Islam)dengan mengahadirkan narasumber Muhammad Arwani Ath-Thomafi dari Komisi I DPR RI, dengan tema: "Pencegahan Radikalisme dalam Agama".   

Rabu, 01 November 2017

Kenangan untuk istri tercinta

Aku memang tak bisa melupakan dirimu, karena kau adalah istriku yang pertama. Meski kau meninggalkan aku untuk selama-lamanya.
Kau berbaring di bawah pohon rindang sendirian, tanpa teman dan kawan. Namun aku tetap mengunjungimu setiap pagi, seraya membacakan tahlil untukmu khususon, serta umumnya kepada seluruh umat Islam yang tinggal di alam barzah.
Kubacakan surat Al-Ikhlas sebanyak 100 kali tiap pagi, untuk kupanjatkan kepada Allah yang Maha Pengampun, agar diampuni segala dosamu. In sya'a Allah, semoga sampai 1000 (seribu) kali.

(Kutulis ini dengan berlinang air mata, kerinduan).
Kudus, 1 Nofember 2017 pagi jam 05.30)