Minggu, 04 Februari 2024

Hubbul Wathan minal iman

 HUBBUL WATHAN MINAL IMAN**

===

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan warisan sejarah yang membanggakan. Ini adalah tempat yang menyatukan ragam etnis, agama, bahasa, dan tradisi yang berbeda menjadi satu kesatuan, sebagai satu bangsa, dalam Bhinneka Tunggal Ika. 

Kita semua adalah anak-anak negeri yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memperjuangkan keutuhan negara, dan itu dimulai dari satu hal penting: cinta pada Tanah Air.

Cinta Tanah Air adalah bagian yang tidak terpisahkan dari iman seseorang. Bagaimana kita bisa menyebut diri kita sebagai orang yang beriman jika kita tidak mencintai Tanah Air kita? 

Cinta Tanah Air mengandung makna lebih dalam daripada sekadar cinta pada benda mati seperti batu atau tanah. Itu adalah cinta yang tulus pada segala unit yang membentuk negara kita, yaitu kekayaan alam, sosial, budaya, dan politik.

Mengapa cinta Tanah Air sangat penting dalam iman? 

Hal ini karena itu mengandung nilai-nilai penting yang terkait dengan ketaqwaan manusia kepada Tuhan. Mencintai negeri sendiri berarti mencintai ciptaan Tuhan, termasuk sumber daya alam, kesenangan, dan kesulitan yang mungkin kita hadapi. 

Semua orang diberi kesempatan untuk tinggal dan berkarya di Indonesia oleh Tuhan, dan sebagai manusia yang beriman, kita perlu berterima kasih dan menghormati anugerah ini. Maka dari itu, cinta Tanah Air adalah harmoni antara rasa syukur kepada Tuhan dan pengabdian terhadap sesama manusia.

Cinta Tanah Air juga berkaitan erat dengan rasa patriotisme. 

Seorang patriot adalah seseorang yang membela, mempertahankan, dan berjuang untuk negaranya. Seorang patriot bukan hanya berbicara mengenai cinta Tanah Air tetapi juga tindakan yang mendukung kepentingan dan keamanan negaranya. 

Sebagai seorang patriot, dia harus menghargai simbol-simbol negara seperti bendera, lambang negara, lagu kebangsaan, serta ikut berpartisipasi dalam perayaan-perayaan nasional. Patriotisme harus dilandasi oleh rasa cinta, bukan hanya karena kewajiban persis apa yang dipikirkan oleh orang lain.

Namun, cinta Tanah Air juga harus dibarengi dengan kritik yang konstruktif terhadap kebijakan negara. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk memperjuangkan kepentingan bangsa, termasuk hak untuk melihat dengan kritis kebijakan pemerintah. Namun, kritik semacam ini haruslah berniat memperbaiki dan membangun, bukan menjatuhkan atau merusak.

Ketiadaan rasa cinta Tanah Air yang kuat bisa mengancam stabilitas dan keamanan secara keseluruhan. Kita sering mendengar tentang konflik horizontal, seperti perbedaan etnis, agama, dan budaya, yang dapat mengancam integritas nasional. Namun, rasa cinta pada negara dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan dan divergensi yang ada di masyarakat, yang mempunyai potensi untuk mencegah perpecahan dan konflik.

Selain itu, rasa cinta pada negara juga harus merambah seluruh aspek kehidupan sosial, di antaranya mempertahankan kebhinekaan dan menjaga lingkungan hidup. Hutan, sungai, gunung, dan laut yang indah di Indonesia harus dikelola dengan bijak dan dijaga dengan cinta oleh semua orang.

Kesimpulannya, cinta Tanah Air adalah bagian penting dari iman seseorang. Itu bukan hanya cara untuk menunjukkan kecintaan pada Indonesia, tetapi juga bentuk pengabdian kepada Tuhan. Patriotisme, kesetiaan, kritik konstruktif, dan kepercayaan pada kebhinekaan, dan lingkungan hidup merupakan unsur-unsur kunci dari cinta pada negara. 

Ingatlah, hanya dengan rasa cinta yang tulus bisa menjadikan Indonesia yang kita cintai menjadi lebih baik dan maju, dan hanya dengan rasa cinta patria yang kuat kita bisa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mari cintai Tanah Air dengan segenap hati dan buktikanlah bahwa iman dan cinta pada negara adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.


SEMOGA MANFAAT.

Kamis, 01 Februari 2024

HARLAH NU KE- 101di Madrasah BANAT 31 Januari 2024 PCNU Kudus

 Kriteria pemimpin:

intelligence, energic &  integrity.

(Kuliah umum Prof.Dr. H. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D pada Harlah NU ke-101 PCNU Kudus di Madr. Banat NU)

=== snm.elq===

Dalam setiap organisasi, pemimpin memegang peran yang sangat penting. Mereka menentukan arah organisasi dan bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memiliki seorang pemimpin yang bermutu tinggi. Tetapi, apa saja kriteria yang harus dimiliki pemimpin ideal?

Menurut banyak ahli manajemen, ada tiga kriteria utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ideal, yaitu intelligence, energic, dan integrite. Ketiga kriteria tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Pertama, intelligence:

Seorang pemimpin ideal harus memiliki kecerdasan yang tinggi. Mereka harus mampu memahami kompleksitas masalah yang dihadapi organisasi dan mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, pemimpin ideal juga harus memiliki kemampuan untuk memperkirakan dampak dari setiap tindakan yang diambil oleh organisasi.

Kedua, energic:

Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki tingkat energi yang tinggi dan mampu memotivasi orang lain. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anggota tim termotivasi dan fokus pada tujuan yang sama. Selain itu, pemimpin yang energik juga akan mendorong timnya untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas.

Terakhir, integrite:

Seorang pemimpin ideal harus memiliki integritas yang tinggi; mereka harus jujur, adil dan bertanggung jawab. Seorang pemimpin yang integritasnya terjaga akan mendorong anggota tim untuk bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab juga. Selain itu, pemimpin yang memiliki integritas akan memastikan bahwa organisasi beroperasi sesuai dengan nilai-nilai etis yang tinggi.

Walaupun ketiga kriteria tersebut sangat berbeda satu sama lain, mereka saling terkait dan harus ada keseimbangan antara ketiga kriteria tersebut agar seorang pemimpin bisa dianggap sebagai pemimpin yang ideal. Misalnya, seorang pemimpin yang sangat cerdas dan energik tetapi tidak memiliki integritas yang baik, tidak akan dianggap sebagai pemimpin yang ideal.

Demikianlah, ketiga kriteria tersebut merupakan kriteria utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ideal. Ketiga kriteria tersebut harus terkait dan seimbang agar organisasi dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuannya. Oleh karena itu, organisasi harus memastikan bahwa pemimpin yang dipilih memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

Semoga manfaat 

(Mohon maaf atas khilafnya tulisan ini, khusus pada Mas Dur)